Minggu, 23 Oktober 2016

PUISI: ''MAAF KU, IBU''

Kerutan diwajah mu makin tampak.
Keriput tangan mu menunjukkan kegigihan dikala mudamu.
Rambutmu kusam memutih, Pertanda fikiranmu telahpun terkuras semenjak beliamu.
Semangat mu mencari nafkah, membuat tubuhmu kian membungkuk.
Meski tertatih, kau langkahkan kakimu yang tak lagi kokoh. 
Tanganmu tergetar menggapai asa.

Aku..!
Tak bisa membahagiakanmu.

Aku.., hanya bersedih dalam salahku. Menangis atas ketidakmampuanku.

Aku..!
Hanya bisa menikmati ketakberdayaanku. Tak jauh beda, ketika masih belia usiaku..



TABIK,..

Bekasi, 19 April 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar